Densitometer – Alat Ukur Kepekatan Optik
Dalam Fisika Optik, Density dari sebuah materi optik adalah nilai logaritma (berbasis 10) pembanding (tanpa satuan) antara besaran kuat cahaya yang dipantulkan / diteruskan dengan besaran kuat cahaya yang masuk pada panjang gelombang cahaya tertentu.
Densitometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur Density suatu benda yang memantulkan cahaya (reflection densitometer) atau yang meneruskan cahaya (transmission densitometer); di dalam industri grafika densitometer digunakan antara lain:
Densitometer tidak dapat dipakai untuk mengukur warna, karena nilai yang dipresentasikan berdasarkan panjang gelombang cahaya tertentu; Sekarang ini digunakan alat pengukur warna seperti Spectrophotometer.
O | = nilai kepekatan (opacity) |
T | = nilai transmittance |
I0 | = nilai kuat cahaya yang masuk |
I | = nilai kuat cahaya yang diteruskan / dipantulkan |
- Mengukur kepekatan film separasi (standard density: >= D3.7)
- Mengukur kepekatan tinta cetakan:
Bahan Cetakan / Methode Cetak |
Cyan
|
Magenta
|
Yellow
|
Black
|
Kertas Coated / Offset Lithography Lembaran |
1,40
|
1,50
|
1,10
|
1,70
|
Kertas Coated / Offset Lithography Gulungan (heatset) |
1,30
|
1,40
|
1,00
|
1,55
|
Kertas Koran / Offset Lithography Gulungan (nonheatset) |
0,90
|
0,90
|
0,85
|
1,05
|
Color Chips, Color Guide vs. Color Chart
Dalam ilmu grafika "panduan warna" adalah hal yang paling penting untuk disimak, "panduan warna" ini bisa berupa benda yang warnanya perlu kita ikuti dalam mereproduksi warna, mengukur dan membandingkan adalah rutinitas yang tidak dapat dihinfari dalam mereproduksi watna; Namun kadang kala pelanggan bisa hanya menyebut nama/nomor warna yang ada dalam buku panduan warna. Untuk inilah percetakan wajib mengenal buku-buku panduan warna yang sering dipakai oleh pelanggannya.
Color Chips
Color Chips adalah contoh warna dengan tujuan sebagai panduan warna dalam mereproduksi warna; biasanya merupakan sobekan yang diambil dari buku warna atau hasil cetakan.
Pada baris pertama menunjukan contoh warna-warna khusus yang biasanya dapat dibuat oleh pabrik tinta cetak, di Indonesia ada beberapa pabrik tinta cetak antara lain: Cemani Toka, DIC Graphics, Sakata Inx, Inkote, Printcolor, Siegwerk. Sementara ada beberapa perusahaan yang memberikan jasa pencampuran tinta (Color Matching) yang tinta cetak dasarnya dari beberapa pabrik di dalam maupun diluar negeri, seperti: Valspar, Toyo Ink, BenzAce dll.
Penggunaan Warna Khusus ini perlu dicermati, karena trend reproduksi warna (terutama di industri cetak kemas) warna khusus tersebut dapat dikombinasikan penggunaannya dengan warna lain (Bump Plate, Pantone Hexachrome, System Opaltone) à Multi Color Process; Apabila ini terjadi maka pabrik tinta akan menyesuaikan pembuatan tintanya agak transparent, agar tidak terjadi Ink Trapping Error.
3 Color Chips pada baris kedua adalah contoh warna yang dapat dibuat dari kombinasi mencetak dengan 4 warna proses, yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black; disingkat CMYK. Tinta Cetak warna proses harus memenuhi kriteria tertentu agar kombinasi warnanya dapat ditebak. (Lihat penjelasan tentang warna proses CMYK di: Model Warna CMYK)
Warna kombinasi pada baris ketiga merupakan panduan warna kombinasi dari model warna RGB (Red, Green, Blue), warna-warna ini hanya dapat ditampilkan dengan alat optik seperti layar monitor; Warna-warna RGB sebenarnya tidak pernah dicetak dan tidak diperuntukan untuk panduan mencetak warna. Tetapi apabila sampai ada Color Chip jenis ini dapat dikategorikan sebagai warna khusus.
Sobekan atau bahkan produk asli tidak dapat digunakan sebagai panduan warna karena secara teknis tidak dapat diukur, sehingga sering terjadi perdebatan. Namun karena keterbatasan dari perusahaan pemberi order cetak, pada kenyataannya banyak percetakan yang menerima contoh-contoh warna jenis seperti ini dari pelanggan mereka. Hal ini perlu direduksi dengan memperkenalkan lebih intent penggunaan Digital Proofing.
Untuk memenuhi kebutuhan akan panduan warna dibuatlah buku tentang panduan warna dan yang sering kita jumpai adalah Color Guide (termasuk yang dapat disobek sebagai Color Chips) dan Color Chart.
Color Charts
Agar mendapatkan pengertian yang lebih bermanfaat, saya mendefinisikan Color Chart sebagai buku panduan warna kombinasi dari warna-warna proses (baik model warna CMYK atau Pantone Hexachrome atau sistem warna proses lainnya).
- Ketebalan tinta pada saat mencetak harus normal sesuai dengan teknik pencetakannya, jangan terlalu dipaksakan untuk mendapatkan kepekatan warna (color density) atau warna (CIELab) yang ditentukan (biasanya untuk Cetak Offset Lithography sekitar 1μ); apabila tidak tercapai kepekatan / warna yang diharapkan, tanyakan kepada pabrik tinta yang bersangkutan dan mintalah untuk menaikan Kekuatan Warna (Color Strength) tinta tersebut.
- Mengatur Nilai Pembesaran Raster (Tone Value Increment / TVI) atau lebih sering disebut Dot Gain hingga sesuai dengan standard cetak, biasanya 22% untuk mencetak Offset Lithography diatas Coated Paper dengan frekuensi raster 150 lpi.
- Mencetak dengan variasi dan toleransi seminimal mungkin, total variasi dan toleransi maximum ΔEab = 4 adalah nilai yang ideal untuk produksi Color Chart.
- Mengukur parameter warna dengan cara yang benar, pergunakan Spectrophotometer merk X-Rite sudah banyak beredar di Indonesia.
Model Warna CMYK
CMYK (adalah kependekan dari cyan, magenta, yellow-kuning, dan black-hitam, dan biasanya juga sering disebut sebagai 'warna proses' atau 'empat warna'). CMYK adalah sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Istilah CMYK juga biasanya digunakan untuk menjelaskan proses pencetakan itu sendiri. Meskipun terdapat beberapa methode pencetakan yang diterapkan pada percetakan, operator cetak, pembuat mesin cetak dan urutan penintaan, proses pewarnaan umumnya berurutan sesuai dengan singkatannya, yaitu CMYK.
Bagaimana hubungan RGB - CMYK
Secara teori sebenarnya model warna CMY (tanpa Black - Hitam) adalah kebalikan secara langsung dari model warna RGB, dalam hal ini bisa ditarik analogi fungsi konversi sederhana seperti:
fungsi [r,g,b] = cmy2rgb (c,m,y)r = 1.0 - c;
g = 1.0 - m;
b = 1.0 - y;
Namun faktanya, model warna RGB yang banyak dijumpai dalam metode reproduksi warna alat-alat optik, seperti Camera Digital, Layar Monitor atau Pemindai Warna sangat tergantung pada komponen alat; sedangkan model warna CMY(+K) tergantung pada parameter proses pencetakan, baik teknologi pencetakan maupun bahan-bahan materi cetak dan tinta yang dipergunakan. Kedua model warna tersebut memiliki ketergantungan dalam memvisualkan warna.
Oleh karena itu tidak ada rumusan yang sederhana dalam mengkonversi warna RGB ke CMYK atau kebalikannya. Seperti:fungsi [r,g,b] = cmyk2rgb (c,m,y,k)
r = 1.0 - (c+k);
g = 1.0 - (m+k);
b = 1.0 - (y+k);
Membandingkan peralatan optik RGB seperti layar monitor dengan hasil cetak CMYK sangatlah sulit (lihat inset: perbandingan model warna RGB dan CMYK), karena baik komponen peralatan maupun pigmen (zat warna) tinta berbeda sekali.
Meskipun tidak ada rumusan yang sederhana untuk mengkonversi RGB ke dalam model warna CMYK namun banyak yang berusaha mengimplementasikan proses konversi tersebut diatas. Proses ini biasa disebut dengan Color Management System. Dengan memanfaatkan profil warna (color profile) sebuah aplikasi software menghitung dan mengkonversi kedua data model tersebut.
Mengapa CMYK bukan CMY
Teori Penyerapan Warna (Substractive Color Model) mengatakan bahwa Cyan akan meyerap gelombang cahaya Red-Merah, Magenta akan menyerap gelombang cahaya Green-Hijau dan Yellow akan menyerap gelombang cahaya Blue - Biru adalah utopia semata.Dalam penerapannya mustahil didapatkan tinta-tinta tersebut diatas yang murni dapat menyerap seluruh gelombang cahaya yang seharusnya diserap. Oleh karena itu suka atau tidak suka ada saja sebagian gelombang cahaya yang tidak diinginkan (Unwanted Color) yang masih dipantulkan sehingga membuat kesalahan warna atau sering disebut hue error.
Meskipun ketiga tinta primer tersebut (CMY) masing-masing memantulkan gelombang cahaya warna yang tidak diinginkan, tapi porsinya berbeda, tinta Cyan memantulkan cahaya Merah yang lebih besar dibandingkan dengan cahaya Green - Hijau yang dipantulkan oleh tinta Magenta demikian juga cahaya Biru oleh tinta Yellow.
Setelah kita menyadari bahwa penumpukan ketiga warna CMY masih memantulkan sedikit cahaya.
Oleh karena itu dalam proses pencetakan ditambahkan warna Black - Hitam sebagai warna ke-4, agar reproduksi warna dapat menghasilkan kepekatan warna hitam yang diinginkan. (Lihat komentar: Mungkin karena fungsi inilah warna ke-4 tersebut sering kali disebut Key)
silakan lihat seputar GCR dan Grey Balance
Warna Proses / Empat WarnaJadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat dicapai hasil yang (relative) sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta Proses adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik cetak tertentu, seperti offset lithography, rotogravure, letterpress atau sablon. Berbeda dengan Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer), karena tinta yang digunakan dapat ditumpuk-tumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standard tertentu, seperti spesifikasi warna (dalam model warna CIELab) dan nilai Opaqcity/Transparency. Kesalahan warna dalam penumpukan 2 macam tinta tersebut disebut: Ink Trapping Error (berbeda dengan Layout Trapping Error). (ISO 2846-1 hingga ISO 2846-5 adalah standar yang ditetapkan oleh badan standarisasi international terhadap warna dan nilai transparency dari tinta proses 4 warna CMYK masing-masing untuk proses pencetakan: Sheet-fed and heat-set web offset lithographic printing, Coldset offset lithographic printing, Publication gravure printing, Screen printing dan Flexographic printing.) Teknik separasi saat ini sudah berkembang; Penggunaan 4 tinta proses masih dominan, tapi metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat. Teknologi HiFi Color dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone mengembangkan Proses Hexachrome dan Opaltone. Pada teknik Digital Inkjet Printing, perkembangan Warna Proses sedemikian pesatnya, hal ini didorong lantaran karena masalah teknis (kecilnya nozzle dalam printing head), maupun persaingan untuk menghadirkan reproduksi warna yang sempurna (sesuai dengan target pasar yang dituju), ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey, Matt Black, Orange dan Green dll.
Jadi Empat Warna adalah spesifik untuk penyebutan proses pewarnaan dengan menggunakan CMYK.
Singkatan Key untuk K dalam CMYK & Komentar artikel Cyan Magenta Yellow Key di wikipedia bahasa Indonesia
Melihat perkembangan penggunaan warna hitam - Black dalam separasi warna seperti yang dijelaskan diatas memberikan sedikit makna pentingnya warna hitam dalam separasi 4 warna.
Karena tinta Hitam tidak mempunyai nuansa warna (undefined hue), maka warna hitam baik dipakai untuk mencampur separasi gambar tidak mengubah nuansa warna. Tinta Hitam hanya berfungsi untuk memperkeruh warna atau orang awam akan melihat gambar menjadi lebih gelap.Mungkin karena inilah singkatan K dalam CMYK menjadi Key bukan blacK.
Padahal vendor alat pemindai warna terdahulu seperti Dr. Hell, Crosfield dan Dainippon Screen menggunakan singkatan K (atau kadang kala: Bk) pada panel kontrol warna untuk menghindari salah sebut dengan Blue - Biru.
Bagi saya pengertian Key malah mengaburkan makna dan fungsi warna Hitam pada proses reproduksi warna.
Mengomentari adanya artikel Cyan Magenta Yellow Key di wikipedia bahasa Indonesia saya jadi bingung karena Key tidak ada hubungan dengan warna maupun nama warna yang biasa dikenal (lihat: Daftar Warna di Wikipedia). Tapi apabila kita buka halaman Key pada definisi utama halaman model warna CMYK versi Inggris, maka redirected ke Keyline (dalam ruang lingkup keyline design --> design grafis. Keyline adalah garis-garis yang dipergunakan baik sebagai sketsa awal maupun penegasan akhir dalam merancang design yang biasanya menggunakan warna Hitam). Makna Key menjadi rancu lagi, karena sebelumnya Key yang terjemahan lepas adalah Kunci disebutkan merupakan kunci dari teori separasi warna.
-------------------------------------------------------------
copy artikel tersebut:
Cyan Magenta Yellow Key, atau sering disingkat sebagai CMYK adalah proses pencampuran pigmen yang lazim digunakan percetakan. Tinta process cyan, process magenta, process yellow, process black dicampurkan dengan komposisi tertentu dan akurat sehingga menghasilkan warna tepat seperti yang diinginkan. Bahkan bila suatu saat diperlukan, warna ini dengan mudah bisa dibentuk kembali.
Sistem CMYK juga digunakan oleh banyak printer kelas bawah karena keekonomisannya.
-------------------------------------------------------------
Penulisan Warna dalam Model Warna CMYK
Sebuah warna dalam model warna CMYK dituliskan dalam beberapa bentuk, seperti:
CMYK(c,m,y,k) atau Cc Mm Yy Kk, dimana c,m,y,k masing-masing memiliki domai 0 ~ 100, seperti Schoolbus yellow = CMYK(0,15,95,0) atau C0 M15 Y100 K0 artinya warna Schoolbus Yellow mempunyai komposisi dalam model warna CMYK sebagai berikut: tinta Magenta 15% ditambah/ditumpuk dengan tinta Yellow 95%.
Perkembangan separasi terakhir simbol c dan m dengan huruf kecil juga dipakai untuk menyebutkan Warna Light Cyan dan Light Magenta. (Jadi mohon dibedakan antara Nama warna dan Nilai komponen warna)
Warna Primer, Sekunder dan Tersier (definisi yang perlu dikaji ulang, mengingat hitam / black tidak mempunyai fungsi mengubah nilai jenis warna...)
Warna Primer dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisi hanya terdiri dari 1 macam warna, seperti CMYK (100,0,0,0) atau CMYK (0,50,0,0) atau CMYK (0,0,0,20).
Warna Sekunder dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya menggunakan campuran 2 (dua) macam tinta proses, seperti CMYK (100,70,0,0), CMYK (0,100,100,0).
Sedangkan Warna Tersier dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya terdiri dari 3 (tiga) macam) warna proses.
Dalam salah satu halaman di situs December Communication Inc. terdapat contoh dan nama warna-warna dalam model warna CMYK, seperti: gainsboro, tomato, cat eye, cool mint etc.
Color Steps
Color Steps adalah kotak-kotak yang disusun sedemikian rupa dan digunakan untuk mengontrol warna pada saat mencetak, biasanya kotak-kotak dengan komposisi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% untuk masing-masing warna primer dan sekunder (lihat gambar).
Namun kadang kala tidak berurutan dan mencantumkan komposisi (terutama pada) warna primer untuk 1%, 2%, 3%, 4%, 5% serta 95%, 96%,97%, 98% dan 99%. Kotak-kotak seperti ini digunakan khusus untuk mengontrol kemampuan mencetak titik raster dari proses cetak tertentu.
Komposisi 100% disebut Warna Solid.
Spektrum Cahaya
Bahan: http://en.wikipedia.org/wiki/Visible_spectrum
Color | Wavelength |
---|---|
violet | 380–450 nm |
blue | 450–495 nm |
green | 495–570 nm |
yellow | 570–590 nm |
orange | 590–620 nm |
red | 620–750 nm |
Model Warna RGB
Bahan: http://en.wikipedia.org/wiki/RGB_color_model;
http://en.wikipedia.org/wiki/Hex_triplet#Hex_triplet
Model warna RGB adalah model warna berdasarkan konsep penambahan kuat cahaya primer yaitu Red, Green dan Blue.
Dalam suatu ruang yang sama sekali tidak ada cahaya, maka ruangan tersebut adalah gelap total. Tidak ada signal gelombang cahaya yang diserap oleh mata kita atau RGB (0,0,0). Apabila kita menambahkan cahaya merah pada ruangan tersebut, maka ruangan akan berubah warna menjadi merah misalnya RGB (255,0,0), semua benda dalam ruangan tersebut hanya dapat terlihat berwarna merah. Demikian apabila cahaya kita ganti dengan hijau atau biru.
Apabila kita melanjutkan percobaan memberikan 2 macam cahaya primer dalam ruangan tersebut seperti (merah dan hijau), atau (merah dan biru) atau (hijau dan biru), maka ruangan akan berubah warna masing-masing menjadi kuning, atau magenta atau cyan. Warna-warna yang dibentuk oleh kombinasi dua macam cahaya tersebut disebut warna sekunder.
Lihatlah kombinasi warna RGB di bawah ini:
Warna Tersier adalah warna yang hanya dapat terlihat apabila ada tiga cahaya primer, jadi apabila kita non-aktifkan salah satu cahaya, maka benda tersebut berubah warna. Contoh warna tersier seperti abu-abu, putih.
Pada perhitungan dalam program-program komputer model warna direpresentasi dengan nilai komponennya, seperti dalam RGB (r, g, b) masing-masing nilai antara 0 hingga 255 sesuai dengan urusan masing-masing yaitu pertama Red, kedua Green dan ketigha adalah nilai Blue dengan demikian masing-masing komponen ada 256 tingkat. Apabila dikombinasikan maka ada 256 x 256 x 256 atau 16.777.216 kombinasi warna RGB yang dapat dibentuk.
Dalam mendesign web warna RGB kerapkali direpresentasikan dengan Hex Triplet atau kombinasi 2 pasang bilangan hexadecimal, seperti #FF5D25 artinya Red = FF atau 15*16 + 15 = 255, Green = 5D atau 5*16 + 13 = 93 dan Blue = 25 atau 2*16 + 5 = 37. Jadi RGB (255,93,37)
Konsep Model Warna RGB kita jumpai di peralatan seperti:
- Televisi
- Camera Foto
- Pemindai Warna
Diskusi iseng: Apa yang lucu apabila ruang diskotek dibuat terang benderang atau permainan lampu air mancur Monas diadakan pada siang hari....
Color | Hexadecimal | Color | Hexadecimal | Color | Hexadecimal | Color | Hexadecimal |
---|---|---|---|---|---|---|---|
aqua | #00FFFF | green | #008000 | navy | #000080 | silver | #C0C0C0 |
black | #000000 | gray | #808080 | olive | #808000 | teal | #008080 |
blue | #0000FF | lime | #00FF00 | purple | #800080 | white | #FFFFFF |
fuchsia | #FF00FF | maroon | #800000 | red | #FF0000 | yellow | #FFFF00 |
3 dimensi Warna
Warna didefinisikan sebagai obyek (gelombang cahaya) yang menempati ruangan 3 dimensi (abstraksi: bola), yaitu:- Jenis Warna (hue), adalah sensasi yang diterima oleh jaringan syaraf manusia berupa nuansa, seperti merah, kuning, hijau dll.
- Kejenuhan Warna (saturation), adalah sensasi kuat lemahnya warna. Putih, abu-abu dan hitam adalah warna dengan Kejenuhan Warna mendekati 0
- Kekeruhan Warna (value, lightness, brightness), adalah sensasi keruh-jernihnya warna