Cara Membaca Nomor Induk Kependudukan
Nomor Induk Kependudukan yang tercantum di KTP atau Akta Lahir adalah nomor unik, khas, tunggal, dan melekat selamanya, yang diberikan Negara pada penduduk. Namun tahukah Anda jika Anda memberitahukan NIK Anda kepada orang lain, maka Anda telah memberitahukan tanggal lahir? Ya. Karena informasi itu terdapat pada NIK. Inilah format NIK : AABBCCDDEEFFGGGG
Ada 16 angka (digit) yang terdiri dari:
AA (1-2) : Kode provinsi dimana NIK diterbitkan
BB (3-4) : Kode kabupaten / kota dimana NIK diterbitkan.Angka lebih dari 70 menandakan "Kota"
CC (5-6) : Kode kecamatan dimana NIK diterbitkan.
DD (7-8) : Tanggal lahir. Jika perempuan, tanggalnya ditambah 40. Misalnya tanggal 04 akan menjadi 44.
EE (9-10) : Bulan lahir
FF( 11-12) : Dua angka terakhir tahun lahir.
GGGG (13-16) : Nomor urut 0001-9999. Berurut sesuai dengan 12 angka sebelumnya.
Contoh:
,misalkan seorang anak lelaki lahir di Kemayoran Jakarta Pusat Tgl 24 Mei 2012
Maka NIK-nya adalah : 18 10 22 240512 0001
sedangkan bila anak perempuan lahir di Kemayoran Jakarta Pusat Tgl 24 Mei 2012
Maka NIK-nya adalah : 18 10 22 640512 0001
64 adalah hasil penjumlahan dari tanggal lahir ditambah 40
Sumber : http://www.depdagri.go.id/article/2010/02/09/nomor-induk-kependudukan
Hari ini adalah mulainya pendaftaran Sekolah Dasar Standar nasional atau Sekolah Standar Nasional (SSN), berikut jadwalnya:
Dihari ini juga puteraku yang bernama Azmi sudah terdaftar di PPDB DKI, namun kesempatannya hanya 5% dari jumlah daya tampung SD yang dituju karena kami berasal dari luar DKI, tapi insyaAllah bisa masuk.
Sempat ada kendala waktu mendaftar tadi, yaitu saat mengisi form di
http://sd.ppdbdki.org dalam pengisian
Nomor Induk Kewarganegaraan harus benar-benar tepat karena
NIK hanya bisa dimiliki oleh satu orang dalam satu negara, tentunya yang terdaftar sebagai WNI, sedangkan
NIK itu sendiri baru disosialisasikan di daerah-daerah tertentu saja dan kebetulan di daerah anak saya lahir dalam akte kelahiranya belum tercantum
NIK tersebut, setelah saya browsing kesana-kemari akhirnya saya mendapatkan rumus tentang cara membaca
NIK, dari situlah akhirnya saya membuat kesimpulan bahwa
NIK di daerah saya belum online dan bila saya membuat sendiri mungkin belum ada yang memiliki nomor urut yang 4 digitnya, dan ternyata setelah saya isikan di form pendaftaraan
PPDB bisa, yang artinya nomor tersebut belum masuk di databest depdagri.
Sergey Dolya, Blogger Rusia Penumpang Sukhoi (Sergeydolya.livejournal.com/)
VIVAnews - Sergey Dolya sungguh beruntung. Wartawan dan sekaligus blogger asal Rusia itu ikut dalam penerbangan pesawat Sukhoi yang nahas Rabu 9 Mei 2012, pekan lalu. Tapi dia cuma itu dalam joy flight yang pertama. Dia membatalkan niatnya untuk ikut pada penerbangan kedua. Dia kemudian mengisahkan pengalamannya lewat blog Live Journal.
Kisah Sergey Doyla ini ramai di tulis media massa Rusia. Blog ini kemudian sangat populer di Rusia sesudah kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak itu.
"Saya banyak bepergian dan memotret," tulis Sergey Dolya dalam blog itu.
Ketika pesawat malang SSJ 100 terbang kali kedua, Dolya memilih tidak ikut. Dia memutuskan untuk tetap tinggal di Lanud Halim untuk memotret pesawat Rusia itu lepas landas dan mengudara. Dan dia menyebut bahwa itulah keputusan terbaik dalam hidupnya.
Dolya membagi kisah indah terbang bersama SSJ 100. Perjalanannya bersama Sukhoi melewati tiga negara; Kazakhstan, Pakistan, dan Myanmar. Blogger Rusia ini membagi pula perjalanannya melintasi ekuator. Tawa dan canda terlihat dalam pesawat.
Selama persimpangan khatulistiwa, mereka menggelar perayaan Neptunus. Dolya berjalan dalam pesawat dengan bertelanjang dada, mengenakan jenggot putih palsu, dan memegang trisula. Pada 8 Mei itu Dolya memajang fotonya berkostum Neptunus. Bahkan, pilot pesawat pun tampak tertawa dan memotret tingkah kocak Dolya. Semua berpesta dengan disuguhi sampanye saat itu.
Dolya memamerkan pertemuannya dengan "selusin pramugari lokal" ketika tiba di Indonesia. Dia merasa bingung ketika dikelilingi orang-orang yang berbincang dengan bahasa Indonesia.
Setelah bersenang-senang dengan Sukhoi, Dolya menerima kabar buruk mengenai SSJ 100 yang hilang kontak. Perkembangan informasi mengenai pesawat itu pun ditulisnya pada akun Twitter @dolyasergey. Dia terus mengabarkan hingga proses evakuasi.
Bantah Isu
Pada blognya, Dolya juga membantah diskusi pada forum Airliners.net mengenai tombol Sistem Perkiraan Peringatan Dini yang mati.
Foto yang dimuat Dolya memperlihatkan tombol peringatan bahaya pada SSJ100 dalam posisi mati (off). Dolya pun memberikan klarifikasi pada 12 Mei 2012.
Foto yang dia ambil itu tercatat waktu: 5 jam 45 menit 53 detik hingga 29 detik. Sementara tombol yang tampak mati itu mulai menyala pada 5 jam 45 menit dan 24 detik. Superjet dirancang sedemikian rupa sehingga dalam waktu kisaran 35 detik baru tombol menyala. Sistem ini seperti menyalakan PC yang tidak dapat langsung hidup seketika.
Menurut Dolya, indikator tombol menyala ini persoalan standar untuk 35 detik pertama. Pada foto yang diambil 9 jam 7 menit dan 22 detik sebelum demonstrasi terbang yang kedua, terlihat jelas tombol itu telah diaktifkan.
Kabar 140 karakter senantiasa diperbaruinya dengan terus memantau informasi seputar pesawat malang Sukhoi Superjet 100. Kini waktu Dolya disibukkan untuk menulis status terbaru pada akun Twitter-nya. Bahkan, Dolya menulis dia tidak punya waktu menulis panjang di blog.
"Ini tidak ditulis dalam waktu yang lama. Tidak ada waktu. Semua informasi terbaru tentang saya ada di Twitter," tulisnya pada Sergeydolya.livejournal.com. (umi)
http://teknologi.vivanews.com
Foto lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang diambil menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU dengan pilot Mayor Pnb Levi dari Lanud Atang Sanjaya, Bogor di kawasan Gunung Salak, Jawa Barat, (10/5). ANTARA/TNI AU
Hancur Berkeping, Sukhoi Diduga Menabrak Tebing
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang sebelumnya diberitakan hilang akhirnya ditemukan tim pencari dalam keadaan hancur.
Sunaryo, konsultan PT Trimarga Rekatama, perusahaan yang mendatangkan pesawat tersebut ke Indonesia di Jakarta, Kamis 10 Mei 2012, mengatakan pesawat ditemukan dalam kondisi hancur di ketinggian 5.400 meter di daerah Gunung Salak, Bogor.
Menurut dia saat ini perusahaan sudah menyiapkan 20 ambulans untuk proses evakuasi korban. Dia menambahkan keluarga korban akan menerima uang asuransi, tapi belum diketahui jumlahnya.
Dalam paparan di Bandara Halim Perdanakusuma, helikopter tim SAR gabungan bisa memfoto dan memvideokan sisa pesawat buatan Rusia. Kepingan pesawat berserakan akibat pesawat diduga menabrak tebing.
Kondisi Sukhoi itu digolongkan ke dalam kategori "total loss". Pecahan Sukhoi terbagi menjadi tiga sebaran di dinding jurang Kawasan Cirurug, Gunung Salak.
Data yang diperoleh menyatakan titik koordinat persis seperti koordinat saat kontak dengan menara pengendali penerbangan. Ketinggian lokasi pecahan Sukhoi itu ditemukan 5.100 kaki dari permukaan laut.
"Lokasi berada di 5.100 kaki dan kami pastikan koordinatnya sama dengan ketika pesawat hilang kontak," ujar Ketua Basarnas, Marsekal Madya Sudaryatmo, pada Kamis 10 Mei 2012.
Saat hilang, diketahui pesawat ada di titik koordinat 06.43 menit 08 detik Lintang Selatan dan 106.43 menit 15 detik Bujur Timur. Pesawat hilang kontak sekitar pukul 14.33 setelah mengudara selama 30 menit, pada Rabu 9 Mei 2012. "Lokasi tepatnya di Kampung Batu Tapak, Cidahu, perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi," kata Sudaryatmo.
Tim yang menemukan lokasi tersebut menggunakan Helikopter Puma jenis A 332 milik TNI AU (Angkatan Udara). "Tim menyampaikan informasi adanya kesamaan ciri pada serpihan dengan pesawat Sukhoi." Ciri tersebut menurutnya terdiri dari warna dan logo pesawat. Saat ini helikopter Basarnas telah mendarat kembali di Lanud Halim.
Tim yang bergerak dengan menggunakan jalan darat pun masih terkendala dengan medan. "Posko terdekat dari lokasi, waktu tempuhnya sekitar enam jam. Sesulit apa pun medannya, akan kami tempuh," ujar Sudaryatmo.
Jika tim penyelamat sudah bisa mencapai lokasi jatuhnya pesawat, langkah selanjutnya adalah evakuasi para korban. Evakuasi dilakukan dengan sejumlah helikopter yang berukuran lebih kecil untuk mengangkut korban ke posko. Dari posko kemudian akan diterbangkan menuju Lanud Halim.
TRI SUHATMAN | ARYANI | SATWIKA MOVEMENTI | WDA | ANT
Berita terkait
Serpihan Sukhoi Terlihat dari Helikopter
Sebelum Hilang, Pilot Sukhoi Kontak Bandara Soetta
Warga Sempat Lihat Sukhoi Oleng Lintasi Tenjolaya
Basarnas: dari Jauh Pesawat Sukhoi Terlihat Utuh
Basarnas: Ada Logo Sukhoi di Lokasi Temuan Pesawat
Polisi Minta Data Antemortem Penumpang Sukhoi
Keluarga Penumpang Sukhoi Datang ke Gunung Salak
Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/10/173402967
Wanita Pukuli Bayi Tanpa Henti
Sebuah video kekerasan terhadap anak kembali muncul di Internet. Kali ini, seorang wanita muda terlihat sedang memukuli seorang bayi yang tak henti-hentinya menangis. Tak jelas apa alasan si wanita menyiksa bayi ini dengan kekerasan fisik.
Video berdurasi 4 menit ini diambil di sebuah kamar. Si bayi terus-menerus dihujani dengan tamparan, pukulan (dengan bantal), dan cubitan membabi buta. Entah apa yang ada di pikiran si wanita, walau si bayi sudah berhenti menangis, ia kembali memukul dan bahkan menendang kepala bayi ini hingga kembali menangis.
Screenshot dari video penyiksaan anak di Facebook
Dari suara yang samar-samar terdengar dalam video, dapat diketahui video ini direkam oleh seorang wanita (juga). Yang mengherankan, tidak ada upaya dari wanita di belakang kamera untuk menghentikan tindakan hina ini.
Sepanjang video, hanya sekali ia berteriak dalam bahasa Melayu, "Mau kamu bunuh anak itu?" Selebihnya, ia hanya diam dan menjadi videografer “profesional”.
Yang lebih menyedihkan, dalam video ini sempat terlihat dua anak kecil yang ikut menyaksikan penyiksaan ini. Dua anak berusia lima hingga enam tahun menjadi penonton dan juga tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya berdiri di samping tempat tidur itu, menatap bayi yang mungkin masih punya hubungan saudara dengannya disiksa tiada henti.
Video ini diunggah ke Facebook pada tanggal 4 Mei lalu, dan hingga tulisan ini dibuat video itu sudah dibagikan lebih dari 20 ribu kali. Seorang pengguna Facebook berkomentar, "Ini penyiksaan terhadap anak. Sebarkan video ini agar wanita itu dapat dihukum!"
Saat ini video kekejaman itu tidak dapat diakses lagi. Kemungkinan dihapus pengunggah atau dihapus Facebook.
UPDATE: Kepolisian Diraja Malaysia baru saja mengeluarkan pernyataan resmi di halaman Facebooknya terkait dengan penyebaran video kekerasan pada bayi. Mereka mengatakan, video itu adalah kejadian satu tahun yang lalu, dan pelaku sudah ditangkap tanggal 29 Mei 2011. Saat ini pelaku yang merupakan ibu kandung bayi sedang menjalani hukuman selama 18 bulan.
Sumber:
http://id.berita.yahoo.com/wanita-pukuli-bayi-tanpa-henti.html